Hati-hati Mengidolakan Seseorang!!!
Karena Seseorang akan Bersama Orang yang Dicintai dan diidolakannya
Karena Seseorang akan Bersama Orang yang Dicintai dan diidolakannya
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
"Semakin banyaknya kaum muslim
mengidolakan seorang yang sebenarnya tidak pantas untuk diidolakan, baik
karena akidahnya yang buruk yang dipenuhi dengan syirik, ibadahnya yang
buruk yang dipenuhi dengan bid’ah, pergaulannya yang buruk atau tingkah
lakunya yang buruk"
Kalau bukan karena peran media massa-lah
seorang yang sebenarnya buruk ini dan tidak pantas menjadi idola inilah
akhirnya diidolakan orang banyak!!!
Tulisan singkat di bawah ini, ingin
menjelaskan sedikit sebenarnya siapakah yang berhak diidolakan dan
siapakah yang tidak pantas untuk diidolakan.
Kawan pembaca, ketauhilah, semoga Allah merahmati kita…
Sang Idola dan Panutan yang bebas dari segala keburukan dan kekejian
{قَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا } [الأحزاب: 21]
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab:
21)
Kenapa beliau idola tanpa cacat, jawabannya:
عَنْ
سَعْدِ بْنِ هِشَامِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ أَتَيْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ يَا
أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرِينِى بِخُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم-. قَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ
قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ)
Artinya: “Sa’ad
bin Hisyam bin Amir berkata: “Aku pernah mendatangi Aisyah radhiyallahu
‘anha, lalu aku bertanya: “ Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah
kepadaku akan akhlaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”,
beliau menjawab: “Akhlak beliau adalah Al Quran, apakah kamu tidak
membaca Al Quran, Firman Allah Azza wa Jalla: (وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ
عَظِيمٍ) dan sesungguhnya engkau di atas budi pekerti yang agung.” (HR.
Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no.
4811)
Makna “Akhlak beliau Al Quran”
Berkata Ibnu Rajab rahimahullah:
تعني : أنَّه كان تأدَّب بآدابه ، وتخلَّق بأخلاقه ، فما مدحه القرآن ، كان فيه رضاه ، وما ذمه القرآنُ ، كان فيه سخطه
Artinya: “Maknanya adalah beliau
senantiasa beradab dengan adabnya Al Quran dan berakhlak dengan
akhlaknya, apa yang dipuji Al Quran maka di dalamnya terdapat kerelaan
beliau dan apa saja yang dicela Al Quran maka di dalamnya terdepat
kemurkaan beliau.” (Lihat Kitab Jami’ Al Ulum Wa Al Hikam)
Indahnya mengidolakan Nabi dan orang-orang yang diridhai Allah Ta’ala.
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « وَمَا
أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ ». قَالَ حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ «
فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ
الإِسْلاَمِ فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- «
فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ
وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ.
Artinya: “Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita: “Pernah seorang lelaki datang
menenmui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia bertanya:
“Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang kamu
telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan
kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”,
Anas berkata: “Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih
gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya
kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya,
Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak
beramal seperti amalan mereka.” (HR. Muslim)
قَالَ ثَابِتٌ فَكَانَ أَنَسٌ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ اللَّهُمَّ فَإِنَّا نُحِبُّكَ وَنُحِبُّ رَسُولَكَ.
Tsabit (perawi hadits di atas) berkata: “Senantiasa Anas radhiyallahu
‘anhu jika meriwayatkan hadits ini, beliau berdoa: “Wahai Allah,
sesungguhnya kami mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu”. (HR. Ahmad)
Kawanku…
Sangat indah…mencintai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di hari kiamat,
tentunya di dalam surga.
Sangat indah…mencintai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berarti akan bersama beliau di dalam surga
meskipun pastinya tidak akan mampu beramal seperti amalan beliau.
Tapi ingat Kawanku… Hadits ini juga berlaku bagi yang;
>> mencintai
orang yang buruk akidahnya penuh dengan kekafiran, penuh dengan
kesyirikan, penghinaan terhadap Allah Ta’ala, penghinaan terhadap nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam dan lainnya dari akidah yang buruk, maka
dia akan bersamanya di hari kiamat…
>> mencintai
orang yang buruk ibadahnya, ibadah senantiasa bid’ah, tidak
memperhatikan kwalitas ibadah, tidak taat dalam ibadah, maka dia akan
bersamanya di hari kiamat…
>> mencintai
orang yang buruk interaksi sosialnya, sering menggangu orang lain,
mecela orang lain, menzhalimi orang lain dan sebagainya dari interkasi
social yang buruk, maka dia akan bersamanya di hari kiamat…
>> Mencintai
orang yang perbuatan dan tingkah laku buruk dan keji, suka maksiat, suka
pamer aurat, suka minum khamr dan barang memabukkan lainnya, suka
mencuri, suka berzina, seks bebas dan sebagainya dari perbuatan keji dan
buruk, maka dia akan bersanama di hari kiamat…
Mari perhatikan perkataan Al Mubarakfury rahimahullah:
قوله
المرء مع من أحب أي يحشر مع محبوبه ويكون رفيقا لمطلوبه قال تعالى ومن يطع
الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم الآية وظاهر الحديث العموم
الشامل للصالح والطالح ويؤيده حديث المرء على دين خليله كما مر ففيه ترغيب
وترهيب ووعد ووعيد
Artinya: “Sabda beliau “Seseorang bersama yang yang dia cintai”,
maksudnya adalah dia akan dikumpulkan bersama orang yang dia cintai dan
akan menjadi teman untuk yang dicarinya,
Allah berfirman: “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka mereka akan bersama orang-orang yang yang dianugerahkan oleh Allah
nikmat atas mereka”, dan secara lahir hadits , mencakup keumuman baik
untuk mencintai orang shalih atau orang yang tidak shalih, dan yang
menguatkan pendapat ini adalah hadits yang berbunyi: “Seseorang sesuai
dengan agama temannya”,
sebagaimana yang sudah disebutkan. Maka di dalam hadits ini, terdapat
motivasi (untuk berteman dengan orang shalih-pent) dan peringatan keras
(untuk tidak berteman dengan orang tidak shalih-pent), di dalam hadits
ini terdapat janji yang baik (bagi yang berteman dengan orang
shalih-pent) dan ancaman siksa (bagi yang berteman dengan orang tidak
shalih-pent).” (Lihat kitab Tuhfat Al Ahwadzi)
Kawanku …
Jangan sampai hari kiamat kita seperti apa yang disebutkan di dalam ayat
di bawah ini akibat MENJADIKAN IDOLA YANG TIDAK PANTAS UNTUK
DIIDOLAKAN, BAIK KARENA KEKAFIRANNYA, KESYIRIKANNYA, KEBID’AHANNYA DAN
MAKSIATNYA!!!.
{يَوْمَ
تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا
اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا (66) وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا
سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا (67)} [الأحزاب: 66،
67]
Artinya: “Pada hari ketika muka mereka
dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: Alangkah baiknya, andai
kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. Dan mereka
berkata: “Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati
pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan
kami dari jalan (yang benar).” (QS. Al Ahzab: 66-67)
Sumber : berbagai sumber yang sudah disesauikan^^ (to owner)
Hati-hati Mengidolakan Seseorang!!!
Reviewed by Admin
on
00:32:00
Rating:
No comments: